Kamis, 22 April 2021

Bagaimana cara merawat tanaman sukulen dengan mudah

Tiap pecinta succulent sempat hadapi kekecewaan dikala mengenali kalau salah satu succulents kesukaan mereka lagi sekarat. Tidak hirau berapa banyak pengalaman dengan succulents yang Kamu miliki, momen ini bisa membuat Kamu panik. Gimana ini dapat terjalin?

Terdapat banyak alibi kenapa succulent Kamu bisa jadi nampak sekarat. Mengenali pemicu menyusutnya kesehatan tumbuhan berharga Kamu hendak menolong Kamu membentuk rencana penyembuhan terbaik serta berikan succulent Kamu peluang terbaik buat bertahan hidup.

Alibi Succulent Kamu Bisa jadi Hendak Mati

2 alibi sangat universal buat mati succulents berkaitan dengan agenda penyiraman mereka. Sebagian spesies succulents lebih pemaaf daripada yang lain, jadi bisa jadi butuh latihan buat mengenali agenda penyiraman yang pas buat tumbuhan Kamu.

Bila Kamu membutuhkan dorongan buat mengenali seberapa kerap menyiram succulents serta kaktus Kamu, amati Panduan Utama kami.

Kamu pula bisa menekuni metode menanggulangi hama sukulen biasa bila ini merupakan awal kalinya Kamu menanggulangi infestasi.

Overwatering

Salah satu alibi sangat universal buat penderitaan tumbuhan sukulen merupakan sangat banyak air. Succulents merupakan tumbuhan yang menggemari kekeringan yang lebih memilah air jauh lebih sedikit daripada banyak tumbuhan hias yang lain. Bila Kamu menyirami succulent Kamu pada agenda yang sama dengan tumbuhan hias non- succulent Kamu, mungkin succulents Kamu sangat lembab.

Bila Kamu menanam succulents di dalam wadah tanpa drainase yang baik ataupun di dalam tanah penahan air, hendak sangat gampang buat menyiramnya secara kelewatan. Kamu pula bisa dengan gampang menyirami succulents serta kaktus bila Kamu tinggal di hawa yang lembab.

Isyarat overwatering dapat berbentuk daun lunak ataupun lembek. Daun yang terendam air pula bisa mempunyai penampilan yang agak keriput, yang bisa jadi membingungkan buat direndam di dalam air. Perbandingan utama di mari merupakan kalau succulents dasar air tidak terasa lembek dikala dijamah.

Tergantung pada spesiesnya, daunnya bisa jadi pula mempunyai penampilan tembus pandang. Ini merupakan ciri tentu kalau succulent Kamu sudah meresap lebih banyak air daripada yang dapat ditanganinya. Sebagian daun bisa jadi bercorak coklat dikala mereka mulai mati.

Daun pada succulent yang sangat banyak air pula hendak jatuh dengan sedikit sentuhan. Umumnya, daun bagian dasar merupakan yang awal berangkat.

Bila penyiraman berlebih terus bersinambung sehabis indikasi dini ini, busuk pangkal bisa jadi hendak terjalin. Pangkal hendak mulai membusuk serta menghitam, kemudian batang, serta terakhir daun.

Bila Kamu kebetulan terserang busuk pangkal pada sesi dini, Kamu bisa jadi masih dapat menghidupkan kembali sukulen Kamu, namun begitu busuk mulai bergerak ke batang, kecil mungkin tumbuhan Kamu dapat diselamatkan.

Terendam air

Sebab succulents serta cacti sangat tahan terhadap kekeringan, banyak orang secara galat yakin kalau Kamu tidak butuh menyiramnya sama sekali. Walaupun benar kalau tumbuhan ini bisa bertahan hidup dalam waktu lama tanpa air, mereka tidak bisa bertahan hidup tanpa air.

Jadi berapa lama succulents dapat bertahan tanpa air? Itu bergantung pada spesies serta pula keadaan tumbuhan yang ditanam. Banyak succulents pula hadapi periode dormansi di mana mereka dapat bertahan sepanjang sebagian bulan tanpa kelembapan.

Tetapi, bisa dikatakan kalau bila succulents Kamu nampak di dasar cuaca ataupun nampak sekarat, Kamu bisa jadi lagi merendamnya. Ini paling utama benar bila succulents Kamu nampak layu sepanjang masa tanam daripada sepanjang dormansi. Mayoritas succulents hendak tertidur di masa dingin, namun Kamu butuh mempelajari tumbuhan di halaman Kamu buat memastikannya.

Isyarat dini terendam air bisa berbentuk daun yang layu serta keriput ataupun layu. Berbeda dengan overwatering, kerutan hendak mempunyai penampilan yang berbeda dari tumbuhan yang memerlukan air. Daunnya hendak menurun serta bisa jadi mempunyai tekstur yang renyah daripada daun yang licin semacam sukulen yang sangat banyak air.

Pada spesies dengan daun yang sangat tebal, daunnya bisa jadi nampak lumayan tipis serta pula layu. Mereka hendak mempunyai penampilan kempis sebab mereka tidak hendak mempunyai tampilan tumbuhan yang sehat serta montok.

Tergantung pada spesies tumbuhan yang Kamu tangani, batangnya pula bisa jadi nampak keriput, kempis, serta terkulai.

Sebagian sukulen, paling utama kaktus, bisa berganti warna dikala terendam air. Rupanya hendak nampak pucat serta tidak bersuara, menaikkan penampilan mereka yang sakit- sakitan secara totalitas.

Dikala tumbuhan mulai mati, daun bagian dasar hendak jadi daun awal yang betul- betul kering serta rontok. Dikala tumbuhan berupaya merontokkan daun buat bertahan hidup, lebih banyak daun hendak rontok, bergerak ke arah puncak tumbuhan.

Permasalahan Hama

Sebagian permasalahan hama sangat universal yang dialami tukang kebun sukulen tercantum tungau laba- laba, agas jamur, sisik, serta kutu putih. Untungnya, sebagian besar hama bisa ditangani dengan gampang. Sepanjang Kamu mengenali infestasi pas waktu, terdapat mungkin besar Kamu dapat menghidupkan kembali succulents Kamu.

Isyarat serbuan hama hendak bermacam- macam cocok dengan tipe hama yang melanda tumbuhan sukulen Andataman. Pastinya, bila Kamu bisa memandang burung merayap mengerikan di tumbuhan Kamu, pemicu kesehatan succulents Kamu yang kurang baik hendak nampak jelas.

Kutu putih merupakan hama sukulen universal yang timbul selaku hama kecil semacam kapas. Mereka umumnya bercorak putih, abu- abu, ataupun coklat, bergantung pada spesiesnya. Mereka pula meninggalkan tetesan kecil zat lengket yang bisa menarik atensi semut.

Tungau laba- laba merupakan arakhnida kecil yang membuat struktur semacam jaring pada tumbuhan Kamu. Pemberian makan mereka pula bisa meninggalkan bintik putih ataupun kuning pada tumbuhan Kamu yang diketahui selaku bintik. Tungau bisa mempunyai bermacam- macam warna dari warna keputihan pucat sampai coklat kemerahan.

Sisik merupakan hama kecil berupa oval bercorak coklat ataupun abu- abu yang umumnya ditemui di daun serta batang tumbuhan sukulen Kamu. Mereka datar ataupun sedikit terangkat serta mempunyai kilau semacam parafin. Apalagi sehabis Kamu melenyapkan hama yang menjengkelkan ini, tumbuhan Kamu bisa jadi masih mempunyai sisa cedera dari infestasi skala.

Agas jamur merupakan hama lain yang biasa ditemui oleh tukang kebun sukulen. Walaupun lalat berusia tidak mengganggu tumbuhan Kamu, mereka mengusik! Tetapi, larva memanglah memakan pangkal, jadi Kamu wajib menjauhkannya dari tumbuhan berharga Kamu.

Metode Menghidupkan Kembali Succulent Anda

Bila Kamu sudah menciptakan permasalahan kesehatan succulents Kamu pada sesi dini, bisa jadi Kamu dapat menghidupkannya kembali. Apakah tumbuhan Kamu sangat banyak air, terendam air, ataupun mengidap hama, tumbuhan Kamu bisa jadi hendak mengejutkan Kamu dengan kemampuannya bertahan hidup.

Ingat, succulents serta kaktus merupakan tumbuhan yang sangat kokoh yang bertahan dalam keadaan yang lumayan keras di area natural mereka. Kecuali Kamu sudah mengabaikan tumbuhan Kamu sepanjang sebagian minggu ataupun lebih, Kamu sepatutnya bisa menanggulangi perkaranya saat sebelum terlambat.

Ini pula kenapa berarti buat mengecek tumbuhan Kamu paling tidak sekali seminggu bila membolehkan. Membagikan succulents Kamu secara merata sekali lagi hendak membenarkan Kamu memantau tingkatan kelembapan serta cahaya matahari mereka serta bisa menangkap infestasi hama apa juga saat sebelum menimbulkan kehancuran sungguh- sungguh.

Pengobatan memakai Air

Bila Kamu secara tidak terencana membenamkan succulents Kamu, Kamu bisa jadi mau memikirkan tata cara pemulihan kontroversial yang diketahui selaku pengobatan air. Pengobatan air kontroversial sebab mengaitkan pencelupan pangkal succulents Kamu langsung ke dalam air.

Ya, Kamu membacanya dengan benar. Dengan pengobatan air, Kamu melenyapkan tumbuhan dari tanah serta menempatkan akarnya yang bersih langsung ke dalam air. Kamu bisa jadi kaget dengan perihal ini bila Kamu diberi ketahui kesekian kali kalau membiarkan succulents Kamu di genangan air hendak menimbulkan busuk pangkal.

Tetapi, terdapat banyak tukang kebun yang bersumpah dengan pengobatan air. Mereka mengklaim kalau ini merupakan metode yang bagus buat kurangi tekanan pikiran tumbuhan serta menghidrasi kembali succulents sehabis periode terendam air, kehancuran akibat cahaya matahari, ataupun area rendah sampai tidak terdapat sinar semacam sepanjang pengiriman.

Kamu wajib membuang succulents dari tanah serta membasuh sisa tanah saat sebelum memasukkan akarnya ke dalam air. Ini buat membenarkan tidak terdapat kontaminan di dalam air yang bisa mengawali proses pembusukan.

Wadah terbaik buat pengobatan air merupakan toples ataupun cawan kaca kecil. Sisi kaca hendak membolehkan Kamu memantau kesehatan pangkal buat membenarkan Kamu tidak melaksanakan kehancuran lebih lanjut. Buat succulents yang sangat besar, Kamu bisa jadi membutuhkan suatu semacam mangkuk ataupun apalagi penanam tanpa lubang drainase.

Kamu tidak membutuhkan tipe air spesial buat ini. Mayoritas tukang kebun cuma memakai air keran, namun sebagian lebih menggemari kekuatan pengobatan air hujan. Gelembung air ataupun aerator bisa menolong memasukkan oksigen ke dalam air bila Kamu takut dengan keahlian tumbuhan Kamu buat bernapas dikala terletak di dasar air.

Sehabis dimasukkan ke dalam air, succulents umumnya dibiarkan sepanjang antara 24 serta 72 jam. Sebagian tukang kebun apalagi membiarkan succulents mereka di air sampai seminggu. Itu seluruh bergantung pada seberapa rusak tumbuhan itu pada awal mulanya.

Berarti buat dicermati kalau pengobatan air sangat baik digunakan dalam suasana darurat saja. Bila succulent Kamu betul- betul sekarat, pengobatan air bisa menolong, namun hendaknya cuma digunakan selaku opsi terakhir.

Dikala memakai pengobatan air, Kamu wajib menghasilkan succulents dari air lekas sehabis kembali ke penampilan montok wajarnya. Lebih lama lagi serta Kamu berisiko buatnya kelewatan.

Pengeringan

Bila Kamu selalu menyiram tumbuhan Kamu secara kelewatan ataupun secara tidak terencana meninggalkannya di luar dikala hujan rimbun, Kamu bisa memikirkan buat berupaya mengeringkannya buat menghindari kehancuran akibat kelembapan yang kelewatan.

Buat mengeringkan wadah succulents Kamu, Kamu hendaknya menuangkan genangan air yang bisa jadi terdapat di permukaan tanah ataupun di piring di dasar pot. Kosongkan piringnya serta miringkan panci ke samping dengan hati- hati buat menuangkan air keluar.

Sehabis membuang kelebihan air, Kamu bisa meletakkan wadah di tempat yang hangat serta terang buat menolong mendesak penguapan. Yakinkan buat terus mendengarkan tumbuhan Kamu buat isyarat sengatan matahari. Kamu pasti tidak mau mengganggu tumbuhan Kamu lebih jauh dalam upaya Kamu buat menghidupkannya kembali.

Bila Kamu sungguh- sungguh mau mengeringkan tumbuhan ataupun mencurigai kalau busuk pangkal bisa jadi jadi pemicu penampilan succulents Kamu yang tidak sehat, Kamu pula bisa membuang tumbuhan dari tanah.

Buat menghapus succulent Andas ataupun kaktus dari tanah, keluarkan dengan hati- hati dari wadah serta pijat lama- lama pangkal buat melenyapkan tanah berlebih. Kamu wajib berjaga- jaga supaya tidak mengganggu akarnya lebih dari yang dibutuhkan.

Bila Kamu takut tentang busuk pangkal, Kamu pula bisa memikirkan buat membasuh kelebihan tanah saat sebelum meletakkan tumbuhan Kamu sampai kering. Ini hendak berikan Kamu peluang buat mengecek pangkal dengan lebih baik dan melenyapkan bahan organik yang bisa menimbulkan pembusukan lebih lanjut.

Sehabis dikeluarkan dari tanah, Kamu dapat mengeringkan succulents Kamu sepanjang sebagian hari. Sekali lagi, Kamu wajib menjaganya supaya terlindungi dari cahaya matahari langsung serta angin yang seketika.

Sehabis Kamu merasa akarnya telah lumayan kering sehingga tidak lagi berisiko membusuk, Kamu dapat menanam kembali potnya. Bila Kamu membuat kesalahan dengan memakai tipe tanah yang salah ataupun wadah tanpa lubang drainase, ini merupakan peluang Kamu buat membuat opsi yang lebih baik.

Pemangkasan

Pemangkasan pula dapat jadi opsi dalam upaya Kamu menghidupkan kembali succulent Kamu yang sekarat. Misalnya, bila sukulen diambil dari tanah buat dikeringkan serta sebagian akarnya mulai membusuk, Kamu bisa memotong pangkal yang rusak supaya pembusukan tidak menyebar lebih jauh.

Memotong zona busuk dari tumbuhan yang sangat banyak air tidak senantiasa menyelamatkan kehidupan tumbuhan, namun pantas dicoba bila Kamu kehilangan opsi lain.

Kamu pula bisa berupaya memangkas zona yang rusak parah akibat sengatan matahari ataupun hama. Ini bisa menolong succulent Kamu menghabiskan energinya buat perkembangan baru ataupun membetulkan daun ataupun batang yang tidak sangat rusak.

Pemangkasan pula bisa digunakan selaku upaya terakhir bila Kamu tidak percaya lagi bisa menyelamatkan tumbuhan Kamu. Bila hama ataupun busuk pangkal memahami tumbuhan Kamu, Kamu bisa jadi dapat memenggal kepala tumbuhan ataupun mengambil stek buat perbanyakan.

Bila Kamu bisa mengambil stek buat perbanyakan, cobalah buat memotong zona tumbuhan yang sehat serta membuat potongan Kamu paling tidak satu ataupun 2 inci di atas zona yang terinfeksi ataupun rusak. Bila succulents Kamu sudah dihinggapi hama, Kamu pula wajib membenarkan kalau Kamu tidak bawa hama apa juga pada stek buat melanjutkan infestasi di tempat lain.

Repotting

Tergantung pada apa yang menimbulkan succulent Kamu mati, repotting bisa jadi jadi opsi buat menghidupkannya kembali. Semacam yang disebutkan tadinya, bila tadinya Kamu sempat menanam succulent di tanah penahan air ataupun wadah tanpa drainase, merepoting dapat jadi metode yang bagus buat membetulkan kesalahan tersebut serta tingkatkan kesehatan tumbuhan Kamu.

Repotting bisa jadi pula dibutuhkan bila succulents Kamu sudah menghabiskan nutrisi tanah, jadi terikat pot, ataupun bila Kamu mencurigai seluruh tipe peradangan jamur ataupun infestasi hama.

Bila Kamu sangat takut dengan hama, kuman, ataupun jamur, Kamu pula bisa memikirkan buat membersihkan tanah Kamu. Ini merupakan proses yang relatif gampang yang bisa dicoba di rumah. Ini tidak senantiasa dibutuhkan, namun bisa menolong menenangkan benak Kamu bila Kamu takut tentang transfer patogen beresiko dari satu wadah ke wadah selanjutnya.

Repotting sangat baik dicoba kala tumbuhan Kamu siap buat disiram, namun saat sebelum Kamu betul- betul menyiramnya. Memindahkan tumbuhan dari tanah kering umumnya lebih gampang serta tidak sangat mengganggu sistem pangkal. Sehabis succulent Kamu dimasukkan ke dalam wadah barunya, Kamu dapat memberinya banyak air buat membantunya pulih.

Bila Kamu tidak mempunyai banyak pengalaman dengan repotting, kami siap menolong Kamu. Baca panduan kami buat merepoting succulents di mari.

Penyembuhan Hama

Bila Kamu menciptakan hama di kebun succulent Kamu, aksi yang jelas buat menghidupkan kembali succulent Kamu yang sekarat merupakan dengan membasmi hama. Semacam yang disebutkan tadinya dalam postingan, hendaknya Kamu mengenali OPT dengan benar terlebih dulu sehingga Kamu bisa memilah tata cara penyembuhan yang pas.

Walaupun bisa jadi tergoda buat mencapai kenyamanan pestisida, sebagian besar tukang kebun pakar melarang penggunaannya. Dengan memakai bahan kimia keras pada tumbuhan Kamu, Kamu berpotensi membuat diri Kamu sendiri, anggota keluarga Kamu, serta apalagi hewan peliharaan Kamu terserang toksin yang berpotensi beresiko.

Terdapat banyak opsi pengendalian hama yang lebih natural di pasaran yang lebih sehat buat tumbuhan serta rumah tangga Kamu.

Salah satu tata cara pengendalian hama yang sangat universal merupakan pemakaian minyak nimba. Minyak mimba merupakan pestisida natural yang ditemui di dalam biji tumbuhan nimba. Minyak mimba bisa dibalurkan langsung ke tumbuhan serta bekerja dengan pengaruhi keahlian serangga buat makan serta bereproduksi.